Wednesday, December 22, 2010
Saturday, December 18, 2010
Diary DepresiQ
Q menyusuri lorong bangunan bercat putih ini. Hari ini hujan turun tidak lagi. Lalu lalang kereta dorong membawa pasien membawa ingatanQ kembali ke beberapa bulan yang lalu . . . Bersama kenangan yang ungkit luka di hati. Luka yang harusnya dapat terobati dan Yang Q harap tidak pernah terjadi.
Q ingat saat Ayah pergi meninggalkan kami untuk selamanya, dan kami mulai tertatih untuk bertahan dari kelaparan. Hal yang tidak biasa buat aQ, namun harus aQ lakukan
Disaat Q belum menyadari, arti sebuah pemakaman. yang menghancurkan semua hal indah yang dulu pernah aQ miliki. Wajar bila saat ini, Q iri pada kalian yang hidup bahagia bersama ayah kalian dalam suasana indah dalam rumah. Hal yang selalu aQ bandingkan dengan hidupQ yang sekarang. Hanya harga diri dan demi perjuangan yang telah Beliau berikan yang membuatQ SEMANGAT untuk terus BERTAHAN
Mungkin sejenak dapat aku lupakan, dengan internet yang saat ini Q selami Atau menggoreskan tulisan di BlogQ. Apapun kan Q lakukan, karena Q ingin lupakan dan ingin membuktikan aQ mampu menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik.
Namun bila Q mulai kembali ke dunia nyata, dan tidak ada kesibukan maupun kegiatan yang harus aQ kerjakan, perihnya luka ini kembali Q rasakan.
Disaat Q mulai menyadari, betapa dulu Beliau sangat mencintaiQ. Hal yang tak pernah Q sadari, sampai beliau meninggalkan aQ sendirian....