Sunday, March 30, 2008

hitsuke.blogspot.com

ADA APA DENGAN BULAN MARET ??

Kayak judul film aja... Ada Apa Dengan Cinta? Yah.. nggak jauh-jauh beda dengan itu sich, paling ya 180 derajat aja dech bedanya. Kalo Ada Apa Dengan Cinta kan nyeritain kisah cinta anak SMU antara Rangga dengan Cinta yang akhirnya Happy Endding. Uh senengnya kalo bisa kayak itu. Tau gak, AADC tuch salah satu Film favoritku lo... Yang kedua adalah Eifel...I'm In Love, kemudian di susul dengan Dealova. Uhhh..... Romantis buanget dech! Mau dunk aku ngalamin kisah cinta bak cinderela gitu. Sekarang ini Ayat-Ayat Cinta yang aku puji. Bagus buanget. Aku salut banget sama Aisha yang merelakan Fahri untuk menikahi wanita lain.

Lha kok jadi ngomongin film ya... Kembali ke LapTop. Balik lagi ke Topik, Kalo tadi AADC nyeritain kisah cinta Rangga dengan Cinta, Ada Apa Dengan Bulan Maret nyeritain kisahku yang lucu, rumit dan ga tau enddinnya. Aku cuma pengen curhat aja sech... Gpp kok kalo gak mau kasih comment dilewati aja.. :-)

Aku baru menyadari kalo dari waktu ke waktu selalu ada persamaan kisah. Saat aku buka kembali diaryku, ternyata selalu bulan Maretlah yang bikin hatiku gak karuan rasanya. Perih, sakit, tertusuk-tusuk, pokoknya yang nggak enak-enah dech. Tapi alhamdllh aku masih baik-baik aja. Nggak sampai yang kayak di-Tv atau di Koran. Bunuh diri karena Patah Hati. aduch Nggak banget dech. Aku ngerasa masih banyak dosa kok. he...he...he... Hidup ini indah kawan, dan Hidup itu Nggak sulit. jadi jangan dipersulit dech..

Kisahku dimulai di bulan Maret tahun 2005.
Saat itu aku semseter 4 kalo nggak salah. Aku punya pacar satu kampus. (Jangan menghina, jelek-jelek juga ada yang mau Ha..ha...ha..) Kita jadian awal tahun 2004, satu tahun lebih dua bulan tepatnya kami pacaran. Dan di bulan ini untuk pertama kalinya aku bertengkar hebat dengan pacarku. Hampir aja kami putus. Tapi kami sama-sama menghargai arti sebuah komitment. Kami saling instropeksi diri dan hubungan kami kembali membaik sebulan berikutnya.

Mungkin sudah takdir kali ya kalau aku dan dia tidak dapat disatukan. Sifat kami yang sangat bertolak belakang mugkin menjadi penyebabnya. Dan akhirnya di bulan Maret tahun 2006 akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri kisah asmara ini dan dan mencoba berjalan sendiri-sendiri saja. Siapa tahu perpisahan justru akan membawa kehidupan kita berdua lebih baik. Kita putus secara baik-baik dan tetap menjadi teman. Ibarat bunga mungkin aku baru mekar dan wangi-wanginya kali ya... :-) PeDe banget si !! Aku kembali dekat dengan seseorang. Sebenarnya deketnya sudah lama, sudah sekitar 5 bulanan. Tapi saat intu aku belum merasakan apa-apa karena aku masih punya pacar dan aku hanya menganggapnya hanya sebagai kakak. Yach klise !! Mungkin penyakit orang yang baru putus cinta dan ingin melabuhkan hati pada orang lain, aku menjadi banyak berharap padanya. Selama aku dekat dengannya tidak sekalipun dia membicarakan cewek lain di hadapanku. Dia begitu perhatian banget. Otomatis sebagai cewek yang baru patah hati, merasa mendapat siraman kasih sayang lagi kan... Akan tetapi dasar sial atau memang bukan jodoh kali ya, aku dengar kabar dari temannya yang juga telah aku anggap sebagai kakak kalau dia akan menikah. ;'( hu...hu... kasian banget ya!

Akhir tahun 2006 aku sudah terlihat dekat dengan orang lain. Sebenarnya dari awal kita berkomitmen aku sudah ilfiil dengan dia. Karena sikapnya beda banget dengan mantan pacarku dan dengan seseorang yang aku kagumi. Tapi namanya sebuah komitmen harus dihargai. Aku nggak mau dibilang cewek yang tidak punya prinsip. Maka hari demi haripun aku jalani dengan dia. Sampailah saat-saat dimana kebohongannya mulai terbongkar. Di Bulan Maret tahun 2007 semua kebohongannya terbongkar. Dia telah memiliki seorang kekasih dan menjadikan aku yang kedua dalam kisah cintanya. Kabar itu baru aku ketahui setelah 5 bulan aku bersamanya. Dan parahnya aku ketahui dari teman baiknya. Teman baiknya merasa kasihan padaku dan membongkar kebohongannya. Yang bikin aku shock aku baru mengetahui kalau dia telah punya kekasih saat dia putus dengan kekasihnya. Saat itu aku merasa akulah penyebab keretakan hubungannya. Walaupun berkali-kali dia mengatakan tidak, keretakkan hubungannya bukan karena aku, tapi aku tetap merasa menjadi orang ketiga dalam hubungannya. Berkali-kali dia meyakinkan aku bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi. Hubungan aku dengannya kembali membaik setelah dia meminta maaf dan berkali-kali meyakinkan aku bahwa akulah satu-satunya pacarnya. Akupun berpikir Allah saja pemaaf, terlalu egois kalau aku tidak memaafkan kesalahannya. Dan akupun memberinya kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya.

Benar kata pepatah watuk bisa diobati, TAPI watak sulit untuk diubah. Dasar memang sudah wataknya selalu ingin dikelilingi oleh cewek, tidak pernah puas dengan satu cewek dan tidak bisa menghargai komitment. Dia kembali menjalin cinta dengan orang lain. Ironisnya dia menjalin cinta dengan orang lain disaat aku butuh dukungannya, saat aku baru aja kehilangan nenekku, saat aku akan ujian skripsi. Beruntunglah aku masih mempunyai teman-teman yang perduli pada aku. Maka aku pura-pura tidak tahu kalau dia menduakan aku. Aku menunggu dia mengatakannya sendiri padaku, aku menunggu kata putus darinya. Dan mungkin penyakitku kumat, aku mencari pelarian untuk hatiku. Aku diam-diam mengagumi seorang dosen di kampusku. Karena suatu hal mengharuskan aku pernah untuk dengannya dan sering berkomunikasi dengannya. Cerita aku dengan dosen ini tidaklah penting dibahas disini, so kembali ke LapTop.

Di Bulan Maret tahun 2008, bagai petir disiang hari he...he... he... bukan siang dink, aku dengernya malam hari kok. Cewek baru pacarku melabrak aku dan memaki-maki aku. Cewek barunya itu bilang kalau aku berpendidikan dan beretika maka aku tidak akan mengganggu hubungannya. Harusnya kan aku yang marah dan ngelabrak, kenapa malah dia yang nyolot! Tertusuk-tusuk hatiku di katakan seperti itu. Sarjana Komputer dikatain nggak berpendidikan. Wah salah besar tuch. Dan dia bilang aku jadi cewek jangan keganjenanlah, jangan suka ngejar-ngejar cowoklah. Katanya aku tuch harus berkaca dan sadar diri kalau aku tuch tidak cantiklah. Wah kalo gitu mah yang nggak berpendidikan siapa coba?? Astaghfirllah, sepanjang sejarah hidupku, baru kali ini aku dimaki-maki. Sepanjang sejarah hidupku nggak ada yang namanya mengejar cowok. Selama 22 tahun aku hidup dan dikaruniai fitrah untuk jatuh cinta, aku selalu diam jika jatuh cinta. Kalaupun aku cerita dengan seseorang pastilah tidak akan menyebut nama.

Ya sudahlah aku hanya dapat mengambil hikmah dari semua kejadian yang terjadi. mungkin benar kali ya kalau dalam ajaran Islam tidak mengenal Pacaran. Daripada sakit hati. Pacaran lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Jadi, kalau nggak punya pacar bisa bikin hidup lebih indah, ngapain susah-susah cari pacar. Jodoh kan rahasia Allah.

Wallahu alam


Sunday, March 9, 2008

hitsuke.blogspot.com

PILIH CITA ATAU CINTA ?



CITA DAN CINTA... Dua kata yang hampir sama cuma beda huruf N aja memang bikin bingung. Tanpa cinta hidup rasanya hampa. Tanpa Cita-cita hidup juga gak ada artinya. Aku juga bingung si kalo harus pilih salah satu. Penginnya si dapat dua-duanya. Sukses dalam cinta, cita-cita juga tercapi He..he.. Maunya...
J Tapi Hidup ini memang penuh dengan pilihan. Ada Hitam-Putih, Baik-Buruk, Cakep-Jelek dan kita harus pandai-pandai memilih biar nggak nyesel dikemudian hari.

Misalnya nie, kita punya pacar, terus ortu kita nggak setuju sama pacar pilihan kita en ngancem kalo kita masih berhubungan sama dia kita nggak di tanggung lagi biaya tetek bengeknya. Kalo kamu di posisi itu pilih mana? Pilih mempertahankan cinta? Atau nurut sama ortu ? Bingung kan....

Kalo aku pribadi si mending ikut kata ortu. Walopun aku cintaaaaa buange sama tu pacar, kalo ortu nggak suka sama pacarku berarti ada yang nggak beres kan pada pribadi pcarku itu. Bodoh banget kalo aku tetep mertahanin pacar. Iya kalo dia sayang, setia dan tanggung jawab. Kalo nggak??? Udah jadi anak durhaka, ditinggalin pacar pula.

Dalam sebuah artikel aku pernah baca, Ada seorang remaja putri yang pacaran, tapi bokapnya nggak setuju sama sang pacar dan mengancam nggak akan membiayai kuliah jika masih jalan sama sang pacar. Remaja Putri tadi tidak berpikiran sempit. Dia lebih memilih kuliah dari pada hubungannya dengan sang pacar. Di artikel alin mengisahkan seorang remaja putri yang harus rela meninggalkan bangku kuliah karena dia hamil. Sang Pacar yang kini menjadi suaminya bekerja disebuah perusahaan swasta di luar kota. Ironis sekali, dia harus kehilangan masa remaja dengan membesarkan seorang anak dan tidak dapat berkumpul dengan suaminya. Remaja putri tersebut lebig memilih cinta daripada cinta.

Kalo aku sendiri si setuju dengan artikel yang pertama. Aku pikir, dengan kita kuliah, bekerja masih banyak kesempatan untuk jatuh cinta. Selain itu ada kok cinta yang lebih abadi dan mulia, yaitu kecintaan kita pada Allah swt, kecintaan kita pada keluarga, teman dan saudara. Jadi buat kita-kita remaja (SLTP, SMU, Mahasiswa/i) yang masih punya banyak kesempatan untuk jatuh cinta, jangan bertindak bodoh dengan mempertahankan cinta yang tidak seharusnya dipertahankan. Masih banyak cinta di dunia ini. Yang penting sekarang kejarlah cita-cita, buatlah ortu kita bangga dan bahagiakanlah diri kita sendiri karena tidak ada yang menyanyangi diri kita lebih dari apapun kecuali diri kita dan Allah swt.