“Jika aku diberikan kesempatan memilih untuk jatuh cinta, maka aku kan memilih untuk tidak jatuh cinta.”
Banyak orang yang bodoh pura – pura pintar untuk meraih hati yang dikagumi. Sikap cuek berubah jadi perhatian. Ada yang tiba – tiba shaleh agar menarik hati yang lawan jenis. Sikap kasar berubah jadi halus. Jatuh cinta menjadikan orang – orang yang terjangkit bukan menjadi dirinya sendiri. Orang yang kucel kumel berubah jadi rapi demi menarik perhatian. Cinta mementaskan panggung sandiwara.
Panggilan sayang Papa – Mama, Abi – Umi, Ayah – Ibu yang belum pantas disandang dipakai untuk kemesraan. Sadar atau tidak dengan menggunakan panggilan sayang itu, mereka telah melangkahi kehendak sang Khalik. Kenapa begitu? Ya, belum menikah saja sudah menyematkan panggilan untuk orang sudah menikah. Cinta membuat kita melawan hak Tuhan mempersatukan makhluknya !
Pasangan cinta membuat kita melawan kodrat. Pasangan gay, lesbian atau transgender melawan kodrat jenis kelamin dengan mencintai sesama jenis. Cinta melahirkan para pelawan kodrat.
Ada yang menghabiskan waktu memikirkan orang yang belum tentu memikirkannya. Kalau kata orang Inggris, Wasting Time ! Ya semua hal yang aku habiskan hanya membuang waktu. Berpikir bahwa ia adalah segalanya sampai melupakan hal lain. Begitu banyaknya waktu yang dapat dimanfaatkan hanya habis untuk memikirkan hal yang tidak penting. Cinta membuang waktu !
Berharap ia ada disamping, tapi ia hanya ada dia nggan – angan. Berkhayal ia akan menjadi istri atau suami kita padahal sudah ada yang punya. Tenggelam dalam kasmaran kepada orang yang belum tentu merasakan hal yang sama. Berduka karena kehilangan orang yang dikasihi adalah yang selalu dilakukan para pecinta. Marah, cemburu, curiga, posesif, egois merupakan perasaan yang melingkupi cinta. Sikap peduli dan perhatian hanyalah kemasan dari semua rasa itu. . Cinta hanyalah siksaan batin !
Ketika bangun harus sms atau telepon bilang sayang. Pagi harus menjemput dan mengantarkannya ke tempat kuliah, kerja. Ketika siang datang harus mengucapkan selamat makan, namun jika sempat harus menemanninya. Saat matahari mulai tenggelam, harus mengantarnya pulang. Sabtu – minggu wajib kencan atau jalan bareng. Sebelum tidur harus mengatakan “met bobo ya Honey !” Cinta itumembosankan !
Kerja, kuliah, rutinitas rusak karena pikiran ini habis memikirnya. Emang cinta segalanya ? Hanyalah orang bodoh yang mau mati bunuh diri gara -gara cinta. Ini bukan cerita baru karena banyak orang melakukan ini. Mereka berpikir pasangannya adalah segalanya. Tanpanya maka hidup ini berakhir. Cinta telah membuat orang bodoh. !
Kita kehilangan otoritas atas diri sendiri. Pikiran yang dimiliki seolah -olah dikontrol apa yang kita cintai. Harus melakukan ini dan itu adalah pekerjaan para pencinta. Padahal semesetinya kita harus sadar bahwa kita diberikan otoritas oleh Tuhan YME untuk berpikir dan bertindak. Cinta itu mengontrol !
Ketika patah hati, putus cinta atau apa pun namanya, ratapan dipandang sebagai sebuah kebahagiaan. Semakin meratap, semakin merasa nikmat. Sadarlah, ini merupakan kesalahan karena meratapi kesedihan hanyalah membawa keadaan semakin terpuruk. Kamar, pantai, hutan atau gunung bisa menjadi tempat terindah untuk menyendiri. Dengan begini tidak ada yang dilakukan selain meratapi nasib. Pasti semua mengerti dengan tidak melakukan apa – apa maka tidak menjadi apa -apa. Jika dengan cinta tidak melakukan dan menjadi sesuatu maka cinta bukan apa – apa.
Rasa ingin tahu bebalut perhatian menyelimuti setiap hubungan. “Kamu dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa merupakan pertanyaan yang selalu menghiasi. Pertanyaan – pertanyan tersebut menempatkan diri dalam ketidakpastian keadaan orang disayang. Apakah tidak merasa terganggu dengan semua itu ? Akhirnya cinta menghadirkan sebuah ketidakpastian.
Dalam menjalin sebuah hubungan tentunya ada kesepakatan – kesepakatan yang ditentukan. Tidak boleh ini dan itu merupakan poin – poin yang ada dalam sebuah hubungan. Pada dasarnya cinta hanyalah seperangkat petunjuk yang dikemas dalam kesepakatan – kesepakatan. Semakin banyak aturan, semakin tidak bebas dalam menjalani hidup dengan orang lain. Cinta hanya aturan !
Hidup ini benar – benar berubah sejak ada yang namanya cinta. Apa yang dikatakan orang kalau cinta itu indah adalah bohong. Buktinya cinta adalah panggun sandiwara menmbuang waktu, siksaan batin, membosankan, membuat bodoh, mengontrol, bukan apa - apa, menghadirkan ketidakpastian dan hanyalah seperangkat aturan. Sehingga agar terhindar dari semua itu, Jangan Jatuh Cinta !
Panggilan sayang Papa – Mama, Abi – Umi, Ayah – Ibu yang belum pantas disandang dipakai untuk kemesraan. Sadar atau tidak dengan menggunakan panggilan sayang itu, mereka telah melangkahi kehendak sang Khalik. Kenapa begitu? Ya, belum menikah saja sudah menyematkan panggilan untuk orang sudah menikah. Cinta membuat kita melawan hak Tuhan mempersatukan makhluknya !
Pasangan cinta membuat kita melawan kodrat. Pasangan gay, lesbian atau transgender melawan kodrat jenis kelamin dengan mencintai sesama jenis. Cinta melahirkan para pelawan kodrat.
Ada yang menghabiskan waktu memikirkan orang yang belum tentu memikirkannya. Kalau kata orang Inggris, Wasting Time ! Ya semua hal yang aku habiskan hanya membuang waktu. Berpikir bahwa ia adalah segalanya sampai melupakan hal lain. Begitu banyaknya waktu yang dapat dimanfaatkan hanya habis untuk memikirkan hal yang tidak penting. Cinta membuang waktu !
Berharap ia ada disamping, tapi ia hanya ada dia nggan – angan. Berkhayal ia akan menjadi istri atau suami kita padahal sudah ada yang punya. Tenggelam dalam kasmaran kepada orang yang belum tentu merasakan hal yang sama. Berduka karena kehilangan orang yang dikasihi adalah yang selalu dilakukan para pecinta. Marah, cemburu, curiga, posesif, egois merupakan perasaan yang melingkupi cinta. Sikap peduli dan perhatian hanyalah kemasan dari semua rasa itu. . Cinta hanyalah siksaan batin !
Ketika bangun harus sms atau telepon bilang sayang. Pagi harus menjemput dan mengantarkannya ke tempat kuliah, kerja. Ketika siang datang harus mengucapkan selamat makan, namun jika sempat harus menemanninya. Saat matahari mulai tenggelam, harus mengantarnya pulang. Sabtu – minggu wajib kencan atau jalan bareng. Sebelum tidur harus mengatakan “met bobo ya Honey !” Cinta itumembosankan !
Kerja, kuliah, rutinitas rusak karena pikiran ini habis memikirnya. Emang cinta segalanya ? Hanyalah orang bodoh yang mau mati bunuh diri gara -gara cinta. Ini bukan cerita baru karena banyak orang melakukan ini. Mereka berpikir pasangannya adalah segalanya. Tanpanya maka hidup ini berakhir. Cinta telah membuat orang bodoh. !
Kita kehilangan otoritas atas diri sendiri. Pikiran yang dimiliki seolah -olah dikontrol apa yang kita cintai. Harus melakukan ini dan itu adalah pekerjaan para pencinta. Padahal semesetinya kita harus sadar bahwa kita diberikan otoritas oleh Tuhan YME untuk berpikir dan bertindak. Cinta itu mengontrol !
Ketika patah hati, putus cinta atau apa pun namanya, ratapan dipandang sebagai sebuah kebahagiaan. Semakin meratap, semakin merasa nikmat. Sadarlah, ini merupakan kesalahan karena meratapi kesedihan hanyalah membawa keadaan semakin terpuruk. Kamar, pantai, hutan atau gunung bisa menjadi tempat terindah untuk menyendiri. Dengan begini tidak ada yang dilakukan selain meratapi nasib. Pasti semua mengerti dengan tidak melakukan apa – apa maka tidak menjadi apa -apa. Jika dengan cinta tidak melakukan dan menjadi sesuatu maka cinta bukan apa – apa.
Rasa ingin tahu bebalut perhatian menyelimuti setiap hubungan. “Kamu dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa merupakan pertanyaan yang selalu menghiasi. Pertanyaan – pertanyan tersebut menempatkan diri dalam ketidakpastian keadaan orang disayang. Apakah tidak merasa terganggu dengan semua itu ? Akhirnya cinta menghadirkan sebuah ketidakpastian.
Dalam menjalin sebuah hubungan tentunya ada kesepakatan – kesepakatan yang ditentukan. Tidak boleh ini dan itu merupakan poin – poin yang ada dalam sebuah hubungan. Pada dasarnya cinta hanyalah seperangkat petunjuk yang dikemas dalam kesepakatan – kesepakatan. Semakin banyak aturan, semakin tidak bebas dalam menjalani hidup dengan orang lain. Cinta hanya aturan !
Hidup ini benar – benar berubah sejak ada yang namanya cinta. Apa yang dikatakan orang kalau cinta itu indah adalah bohong. Buktinya cinta adalah panggun sandiwara menmbuang waktu, siksaan batin, membosankan, membuat bodoh, mengontrol, bukan apa - apa, menghadirkan ketidakpastian dan hanyalah seperangkat aturan. Sehingga agar terhindar dari semua itu, Jangan Jatuh Cinta !
No comments:
Post a Comment