Friday, September 19, 2014

hitsuke.blogspot.com

MAHAL



Jika Anda membawa guci dari dinasti Ming yang mahal itu, apakah Anda akan membawanya dengan cara pegang yang sembarangan, tidak memperhatikan langkah Anda, dan melempar-lemparkannya ke udara? Tentu Jawabanyya Adalah TIDAK.
Kehati-hatian kita dalam membawa sesuatu, ditentukan oleh penghargaan kita terhadap yang kita bawa.

Ketika  saya mengantarkan adik saya untuk interview di sebuah perusahaan di Jakarta, saya cukup dibuat tercengang, takjub dan merasa super. (agak lebay si kedengarannya...)
Kami (baca : saya dan Adik) naik kereta Argo Sindoro keberangkatan pukul 06.00 untuk efisiensi waktu. Sampai di Jakarta sekitar pukul 12.00 wib. Karena takut terlambat, kami menuju tempat interview dahulu tanpa mengindahkan perut kami yang keroncongan.

Sampai di lokasi kami merasa agak sedikit beruntung karena tempat interview berada di atas mall yang tentunya ada yang namanya pujasera. Kami memutuskan untuk makan pagi plus siang karena kami ditolak oleh Perusahaan dikarenakan datang terlalu cepat dari jam janjian (maklum, saya kan miss ontime :-) ) 

Ketika membuka menu, kami agak sedikit kebingungan karena pertama, menu yang ada tidak kami kenal tapi tetap halal pastinya, kedua karena harga ter'murah' yang tertera pada menu tersebut adalah 70.000 rupiah. Dengan berat hati akhirnya kami memutuskan untuk memilih menu berharga 70.000 rupiah tersebut dengan pertimbangan kami doyan sehingga apa yang tersaji habis dimakan tidak tersisa. Kami merasa sayang dan eman-eman jika makanan yang terkesan 'mahal' itu terbuang.  Kami makan pukul 13.30 wib..

Setelah makan kami menuju ke tempat interview. Setelah selesai, kami langsung menuju ke stasiun Gambir untuk mengejar kereta dengan keberangkatan pukul 17.00 wib. Apa yang semula telah kami rencanakan yaitu makan Hokben sebelum pulang batal karena masih dan sangat kenyang. Akhirnya kami merubah rencana. Ketika sampai Semarang nanti,berhubung mobil kami terparkir dengan cantiknya di Stasiun Tawang, kami berenvana akan langsung menuju KFC Pandanaran yang buka 24 jam. Tapi rencana itu batal karena pukul 01.00 wib dini hari, turun dari kereta, kami merasa masih kenyang.

Saya sempat menganalisa, ternyata ada harga ada kualitas. Biasanya kami kalo makan spageti seharga 7.500 rupiah sampai 15.000 rupiah beberapa jam terasa lapar lagi. Ini dari pukul 13.30 sampai pukul 01.00 wib belum merasa lapar (atau mungkin nafsu makan kami lain dengan Anda ^_^ )

Sembari  merebahkan badan, saya sempat berfikir 70.000 rupiah untuk satu piring spagetty terasa amatlah mahal bagi kami, karena penghasilan kami kecil. Tetapi itu akan terasa biasa saja untuk mereka yang berpenghasilan 'lebih'

Membaca quotes Mario Teguh membuat saya teringat oleh ucapan dua orang teman saya :
Teman pertama mengatakan saya MAHAL. Dahulu saya sempat 'sakit hati' sekali dikatakan demikian, dan sempat berhenti untuk mengejar karir maupun penghasilan yang "Lebih". Tapi itu semua sirna ketika bertemu dengan teman kedua saya yang mengatakan 'Pria yang Sukses Tidak Akan Takut Untuk Mendekati Wanita Sukses'

Seperti biasa saya selalu menghubung-hubungkan satu kejadian dengan kejadian lain sesuai dengan analisa positif saya sendiri, yang dapat menguatkan dan memotivasi diri saya sendiri. Saya berprasangka positif terhadap teman pertama yang mengatakan saya "Mahal". Mungkin dimata teman saya itu, saya seorang wanita yang sukses dan dia tidak dapat mengimbangi saya, sehingga dia mengatakan seperti itu untuk membunuh motivasi saya. Atau mungkin dia tahu bahwa dengan keuletan dan kegigihan saya mewujudkan semua impian saya, di masa depan saya akan menjadi seorang wanita 'Mahal'

Teman kedua saya selalu memotivasi saya untuk lebih kuat pada Pembawaan. Karena dia tahu saya Labil dan Minder. Pembawaan yang anggun, tertata dan santun membuat kita lebih dihargai. Anggun karena kita tahu  kita ingin dilihat orang sebagai orang yang di hargai. Santun, kita ingin orang lain merasa di hormati. Jika kita bisa membawa diria untuk menghormati orang lain maka pantas diri kita di hormati oleh orang lain. Membawa diri sebagai orang yang pantas di bayar mahal

No comments: